Introduction

Tuesday, December 22, 2020

Surat untuk Laki-laki Hebat di Hari Ibu

 

Dear laki-laki hebat,

 

Hari ini tanggal 22 Desember 2020, Hari Ibu Nasional. Surat yang saya tulis di hari Ibu ini secara khusus saya tujukan kepada laki-laki hebat pendamping perempuan, para Ibu.

Para perempuan pasti sadar bahwa dibalik pekerjaan mulia ada laki-laki hebat yang memberi banyak jalan baik, dukungan dan keikhlasan membiarkan perempuan untuk terus maju dan berkiprah.

Maju dan berkiprah bukan berarti harus selalu di luar rumah tetapi mungkin saja dengan “keluasan hati” perempuan memilih tetap berada di dalam rumah, mengurus rumah tangga. Itu pun sebuah pilihan yang luar biasa karena tidak semua perempuan mau melakukannya. Dan… laki-laki hebat akan membiarkan para perempuan memilihnya sendiri.

 

Dear laki-laki hebat,

 

Saya sadar bukan hal yang mudah bagi laki-laki untuk melepas perempuanmu berkiprah di luar rumah atau bukan perkara mudah juga baginya untuk meminta perempuan tetap tinggal di rumah. Pasti ada yang harus “dikorbankan”, kalau bukan perasaan, setidaknya waktu bersama akan menjadi berkurang. 

 

Dear laki-laki hebat,

 

Saya sengaja berkirim surat tepat di hari Ibu karena sudah pasti pada hari ini, kami, para perempuan, para Ibu mendapat banyak puja-puji dari berbagai pihak karena kiprah kami yang seakan-akan perempuan menjadi hebat karena dirinya sendiri. Apalagi kami dipandang pula sebagai mahluk yang tampak bisa melakukan segala hal dalam waktu yang bersamaan “multi tasking”. Padahal tanpa laki-laki hebat, perempuan juga tidak bisa menjadi hebat.

 

Dear laki-laki hebat,

 

Terima kasih atas budi baik, "rela berkorban” demi kami, para perempuan. Saya tidak bisa membayangkan jika tuntutan kepada perempuan hanya sekadar harus terus cantik dan bertubuh langsing. Padahal kekuatan dan kebaikan perempuan bukan ditentukan oleh tubuh yang kami miliki, atau selalu dipertentangkan antara dua dunia “produktif dan domestik”. Jika demikian, tentu kami akan tetap berada di tempat yang sama seperti masa RA Kartini.

 

Dear laki-laki hebat,

 

Biarkan kami memilih tanpa melupakan sesuatu yang kondrati pemberian Sang Pemilik Bumi dan Langit. Kami, perempuan tidak sedang berupaya menyamakan diri dengan laki-laki karena sadar itu upaya yang sia-sia. Kami hanya ingin membangun relasi yang setara, diberi kesempatan yang sama karena pada hakikatnya perbedaan itu untuk saling melengkapi. 

 

Selamat Hari Ibu…

 

 

 

Hari Ibu bukan Mother's Day. 

Hari Ibu memiliki makna sejarah perjuangan pergerakan perempuan  dan

 bukan sekadar satu hari di mana  semua orang memanjakan para ibu.