Apa yang Anda
pikir jika saat ini Anda akan memasuki usia 50 tahun...? Melihat ke belakang sambil
membayangkan pencapaian Anda dan mulai merencanakan langkah berikut...? Menatap
ke muka sambil membayangkan betapa Anda akan menjadi semakin tua dan ada
“kengerian” mengikuti...?, baru kemudian Anda tetapkan langkah. Atau, Anda
berpikir untuk membiarkannya berjalan secara alamiah saja...? “Let it flow...?”
Menurut saya
tidak ada yang salah dengan ketiga “model” pikiran di atas. Yang salah jika
Anda tidak pernah berpikir sama sekali... maka, itu menakutkan bagi saya.
Sengaja saya membuka
tulisan ini dengan batas usia 50 tahun karena saya beranggapan usia 50 tahun
adalah usia berpindahnya tahapan hidup manusia, tahap hidup muda dan penuh
gairah menuju tahap baru menjadi masyarakat senior. Seorang sahabat baik saya,
lebih suka menyebut masyarakat senior dengan Advance Age Group/ AAG (“thanks,
Bro…”)*.
Banyak hasil riset
yang menyatakan bahwa usia 50 tahun ke atas menjadi momentum orang untuk lebih
tenang karena sebagian besar rencana hidup sudah tercapai, karir membaik,
mungkin anak-anak sudah besar dan lain lain. Tetapi seiring dengan itu,
penyakit juga mulai bermunculan. Paduan antara pencapaian dan penyakit serta
masalah hidup lain membuat orang mulai merancang langkah baru atau memperbarui
rencana memasuki usia senior.
Jika
pencapaian sebelum usia 50 tahun dianggap cukup baik karena Anda selalu memanfaatkan kesempatan yang datang tentu tidak ada salahnya Anda mengikuti “alur”
tersebut dengan beberapa modifikasi setiap satu dekade. Yang saya maksud dengan
“alur” misalnya perhitungan finansial berjalan lancar, tabungan masa depan
sudah berjalan, sudah memiliki asuransi kesehatan, bekerja sampai satu dekade
pertama, dekade berikutnya bekerja paruh waktu atau tetap bekerja dan
seterusnya. Menurut saya, ini sangat ideal “on
the right track”. Untuk mendapatkan hasil yang lancar seperti ini, sudah
pasti rancangan pola hidup harus dimulai sejak lama dan dengan asumsi semua
berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti.
Karena
jalan hidup orang beragam, atau kesadaran akan persiapan “masa depan” muncul
belakangan, atau bisa pula Anda menganggap model kehidupan sebelumnya tidak
akan sesuai lagi karena, misalnya terlalu “hedonis” atau pandangan hidup Anda
berubah karena sesuatu hal, maka ini saatnya Anda mengubah dan memulai “hidup
baru…”. Menata ulang hidup pada saat usia memasuki 50 tahun perlu upaya besar,
dari mulai mengubah gaya hidup sampai dengan cara pandang. Tapi sepanjang Anda
yakin bahwa rancangan atau langkah baru itu membuat Anda lebih tenang, nyaman
dan bahagia, tentu tidak ada yang perlu ditakuti, jalanilah saja dengan penuh
semangat karena ada sesuatu yang indah menanti di depan.
Apabila
Anda menganggap dua model di atas terlalu menjadi beban karena harus membuat
perencanaan baru, mengubah gaya serta pikiran, maka membiarkan hidup Anda
bergulir secara alamiah yang akan menjadi pilihan. Pilihan ini biasanya karena
Anda menganggap tidak ada yang salah dengan yang sudah dijalani dan “model” ini
masih bisa berlangsung meskipun usia bertambah. Ikuti saja kemana arah air
mengalir… Tapi berhati-hatilah karena air tidak tenang terus menerus.
Ketenangan air akan tergantung juga kepada banyak hal misalnya ketinggian atau
bebatuan. Begitu pula hidup… Jadi bagi yang belum sampai usia 50 tahun, bersiap-siaplah
untuk menyambut “the fantastic fifty…”
Karena
hidup hakikatnya tentang memilih …
*CMF
Ehm.... sy harus bersiap2 ya, Bu. Enam tahun bukan waktu yg lama. Sekejap sy akan tiba di gerbang perpindahan fase itu.hehehe...
ReplyDeleteExactly....& enjoy your fantastic fifty....
DeleteCool and inspirating. Keep it up.cheers.
ReplyDeleteI’m eternally grateful
Deletesenang membaca blog yang mengajak merenung tentang usia SENIOR...kelompok senior merupakan BIG DATA sesungguhnya (seth stephens-davidowitz/2017)...salut bu...
ReplyDeleteHi....Rhein.... thank you...
Delete