Introduction

Monday, October 19, 2020

Secangkir Kopi

 

Nikmati hidup seperti kita menikmati kopi. Seduh perlahan, nikmati kepahitan dari sebuah kenyataan. Tapi ingat dari kenangan kita belajar, seberapa buruknya yang sudah lalu pada akhirnya kita tetap di sini menikmati hari ini (Obing,7 Oktober 2020).

 

Kunci kebahagian hidup ada pada kekuatan mensyukuri. Seberapun pahitnya hidup kita di mata orang lain, tapi bisa terasa “tidak pahit” alias “biasa-biasa” saja, jika kita bersyukur.

Layaknya kopi, hitam dan pahit dengan aroma khas yang selalu menggoda bagi penggemarnya. Sensasi pahit rasa kopi menjadi sebuah kenikmatan menyeruput kopi. Secangkir kopi mampu membangkitkan semangat orang pada situasi yang melelahkan, menemani orang pada saat berpikir atau hanya sekadar menemani di kala Anda sendiri atau bersama teman dalam keriaan. Tetapi jangan tanyakan kenikmatan minum kopi kepada bukan penggemar kopi karena jawabannya dapat diperkirakan sama “pahit”. Sama dan sebangun dalam menyikapi kepahitan hidup.

Kopi memang sudah menemani hidup manusia berabad lamanya, terutama di Turki. Pada abad ke 17-18  kopi sedikit menggeser kedudukan teh sebagai teman mengobrol di Inggris. Meskipun demikian, tidak ada yang mengira kopi terus berjaya masuk ke dalam “peradaban” modern. Bahkan terminologi “ngopi” mengalami perluasan makna menjadi bukan sekadar minum kopi tetapi juga mengobrol, mulai obrolan ringan ala warung kopi, atau bisa jadi persoalan bisnis dan hal serius lainnya.

Kembali ke catatan sahabat saya yang luar biasa itu, bahwa seberapapun pahitnya kopi, pahitnya belajar, pahitnya hidup pada akhirnya rasa pahit itu akan hilang terbawa oleh waktu.

Tentu saja ada cara jika Anda ingin rasa kopi yang tidak terlalu pahit, tambahkan saja sedikit gula agar perpanduan rasa pahit dan manis menjadi sempurna. Sama juga dengan pahitnya hidup, tambahkan rasa syukur. Gula atau syukur menjadi penawar rasa. Atau jika masih tidak "mempan" juga, segeralah mendarat di bumi dari harapan dan angan-angan yang tinggi. Setelah itu Anda akan sadar bahwa meskipun harapan dan angan-angan tak dapat dicapai, hidup tetap  terus berlanjut… pada akhirnya kita tetap di sini, di bumi yang indah sambil menikmati secangkir kopi panas…

 

Tidak  ada  Rasa Pahit  yang  Menetap

kecuali

Anda Menginginkannya

-Bumisenior-

 


 

 

Illustrated by Water Planet
www.water-planet.co


 



2 comments: