Introduction

Monday, April 20, 2020

Pensiun… tidak… pensiun… tidak…. pensiun…




Bagi para pekerja perempuan, setidaknya berdasarkan pendapat teman-teman saya, masa pensiun merupakan waktu yang ditunggu-tunggu…. Alasannya tentu banyak, mulai dari memiliki waktu untuk diri sendiri, bebas melakukan apa saja yang kita inginkan, tidak dikejar target bahkan ada pula yang beralasan ingin mengurus cucu…
Tentu situasinya menjadi berbeda jika kita harus memutuskan untuk pensiun sebelum waktunya (pensiun dini). Ada banyak pertimbangan tentunya untuk sampai pada keputusan mengajukan pensiun dini, dari kesehatan sampai pada persoalan kejenuhan.

Bukan hal yang mudah bagi saya untuk mengajukan pensiun di kala masa kerja saya tersisa hanya lima tahun lagi. Maju mundur dalam benak saya sebelum sampai pada akhirnya keputusan itu bulat dan tidak dapat ditawar lagi. Karena saya sudah bekerja lebih dari tiga puluh tahun di institusi tersebut, tentu saja banyak kenangan indah, pengalaman dan bahkan kadang hal yang tidak menyenangkan. Untuk yang terakhir saya sebutkan, sudah saya kubur dalam-dalam karena saya bukan orang yang gemar menyimpan hal-hal semacam itu.

Menurut saya, jika Anda berniat untuk mengundurkan diri, jangan pernah terlalu banyak bertanya kepada teman atau kolega di kantor. Apalagi, jika Anda sudah lama bekerja dan banyak teman serta "super gaul" di kantor tersebut karena akan banyak pendapat. Jawaban mereka biasanya membuat kita menjadi lebih gundah gulana...Ikuti saja nurani Anda. Setidaknya, itu yang saya lakukan

Percayai yang Anda yakini, jangan melangkah mundur
dan
yakin ada Allah SWT selalu membimbing

6 comments:

  1. Betuullll, maju terus pantang mundur. Pokoknya dengerin hati nurani is the best, dengerin orang kadang makin pusing :-D

    ReplyDelete
  2. Pensiun merupakan pemutusan hubungan kerja antara personal dengan pihak pemberi kerja atau organisasi. Kesipan mental ketika tiba waktunya pensiun adalah yang utama, karena secara psikologis yang selama ini banyak teman, kolega yang bisa ketemu tiba2 tidak bisa lagi komunikasi secara langsung. Apalagi ketika masih aktif setiap pagi disapa oleh orang2 yang kita kenal ada perasaan bahwa saya masih ada teman yang memperhatikan dengan memberi salam, menawarkan bantuan dll. Ketika tiba waktunya PHK dan tidak ada aktivitas lain, maka akan ada perasaan baru mungkin sehari...dua hari...seminggu...dua minggu setahun akan menyesuaikan alam yang baru. Maka pensiun ketika secara psikologis kuat maka tetap semangat hidupnya. Pensiun harus ditopang finacial yang cukup untuk kehidupan masa pensiun. Kebiasaan orang2 kita ketika pensiun masih mencari2 aktifitas konon katanya agar tetap sehat dan tidak mudah pikun. Tetapi jika membandingkan orang2 seperti AS masa pensiun justru happy keliling dunia, karena mereka mempersiapkan ketika pensiun. Semoga ibu tetap happy dan bahagia semasa sudah pensiun dengan memulai menulis lewat blog ini menjadi inpirtasi saya juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pensiun bukan akhir... karena itu babak baru dalam hidup manusia. Sapaan dari langit lebih indah lho.... semangat selalu ya...

      Delete